Malaikat Jibril b'cerita kpd Nabi Muhammad SAW tntg seorang hamba b'nama Syam'un Al-Ghozi.
Syam'un telah b'tempur melawan orang2 kafir selama seribu bulan (83 th 4 bln) b'senjatakan tulang dari dagu unta. Namun demikian, tiap kali dia memukul orang2 kafir dg senjatanya, maka tdk t'hitung mereka yg tewas karenanya. Apabila ia merasa haus, maka keluarlah dari sela-sela giginya air yg segar, lalu dia meminumnya.
Demikianlah Syam'un b'perang setiap hari selama seribu bulan. Orang2 kafir tdk mampu mengalahkannya. Lalu mereka merayu istri Syam'un yg merupakan orang kafir: "Sungguh kau akan kami beri harta yg banyak, jika kamu mau m'bunuh suamimu!" "Aku tak mampu m'bunuhnya," jawab istri Syam'un. "Kami beri kau seutas tali yg kuat, ikatlah dengannya kedua tangan suamimu dan juga kedua kakinya sewaktu tidur, lalu kamilah yg akan m'bunuhnya." kata orang2 kafir itu.
Tawaran itu pun dterima, ketika Syam'un tidur, istrinya mengikat dia kuat-kuat. Dia pun t'jaga lalu b'kata: "Siapa yang m'ikat aku?!" "Akulah yang m'ikatmu, sekedar mencobamu." kata istrinya dg lembut.
Tapi Syam'un merenggutkan tangannya dan putuslah tali itu. Kemudian esoknya datanglah orang2 kafir m'berikan sebuah rantai. Dengan rantai itu istri Syam'un m'ikatnya. Dia pun t'jaga dari tidurnya.
"Siapa yang m'ikat aku?!" katanya. "Akulah yang m'ikatmu, sekedar mencoba kekuatanmu." kata istrinya pula. Maka Syam'un merenggutkan tangannya, sehingga putuslah rantai itu.
"Wahai istriku," kata Syam'un, "Aku adalah salah seorang wali Alloh Ta'ala. Tidak ada sesuatu pun di dunia ini yang akan mampu mengalahkan daku, selain rambutku ini." Syam'un memiliki rambut yg panjang. Mendengar itu, maka tatkala Syam'un tidur, istrinya memotong beberapa ikat rambutnya, berisi delapan utas rambut kepalannya yg panjang2 menjuntai mencapai tanah. Dg empat utas, wanita itu m'ikat kedua belah tangan suaminya, dan dg empat utas yg lain, diikatnya pula kedua belah kakinya, sewaktu dia tidur.
Syam'un bangun, maka katanya: "Siapa yang m'ikat aku?!" "Aku yang m'ikat engkau, untuk mencobamu." tukas istrinya. Syam'un meronta, tapi ia tak mampu memutuskan ikatan itu.
Selanjutnya istri Syam'un m'beri kabar kpd orang2 kafir perihal suaminya yg telah diikatnya.
Mereka pun datang, maka dibawalah Syam'un menuju tempat pembantaian. Di sana telah tegak sebuah tiang.
Di tiang itu Syam'un diikatkan. Kedua telinga Syam'un mereka potong, begitu juga kedua matanya, kedua bibirnya, lidahnya dan kedua belah tangan serta kakinya. Orang kafir seluruhnya menyaksikan dan b'kumpul dlm rumah pembantaian itu.
Maka Alloh Ta'ala m'ilhamkan kpd Syam'un: "Perlakuan apa yang engkau inginkan dari-Ku t'hadap meraka?" "Berilah hamba kekuatan, sehingga dapat aku gerakkan tiang rumah ini lalu merobohi mereka."
Alloh pun m'beri kekuatan kpd Syam'un, maka dia gerakkan badannya dan robohlah atap rumah itu menimpai orang2 kafir. Mereka mati semua, t'masuk istrinya sendiri. Alloh menyelamatkan Syam'un dari mereka lalu mengembalikan kepadanya semua anggota tubuhnya.
Sesudah peristiwa itu, Syam'un masih sempat b'ibadah kepada Alloh selama 83 tahun 4 bulan lagi (1000 bulan). Malam hari dia bangun sholat dan siangnya dia b'puasa, hingga akhirnya Syam'un tewas syahid dipenggal pedang pada perang fi sabillah.
Mendengar cerita itu, para sahabat Nabi SAW menangis, karena sangat m'inginkan pahala seperti Syam'un. Para sahabat pun b'tanya: "Ya Rosul Alloh, tahukah anda pahalanya?" "Aku tak tahu." jawab Nabi SAW. Lalu Alloh Ta'ala menyuruh malaikat Jibril as turun dg m'bawa surat Al-Qodar seraya b'firman: "Hai Muhammad, Aku beri kamu beserta umatmu malam Qodar, yang b'ibadah pada malam Itu lebih utama dari pada beribadah selama tujuh puluh ribu bulan."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar